Intertekstual Novel Ranah 3 Warna Karya Ahmad Fuadi dengan
Novel Laskar
Pelangi Karya Andrea Hirata
Diajukan
untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Sastra Perbandingan
Diampu
oleh Dra. Titiek Suyatmi

Oleh:
Nama :
ARIF ARDIYANA
Nim :
09003142
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2011
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada kenyataanya karya sastra, tidak hadir atau
dicipta dalam kekosongan budaya, namun karya sastra hadir atau dicipta karena
adanya seorang pengarang yang menuliskannya. Karya sastra dicipta pengarangnya
untuk menanggapi gejala-gejala yang terjadi pada masyarakat sekelilingnya,
bahkan seorang pengarang tidak terlepas dari paham-paham, pikiran-pikiran atau
pandangan dunia pada zamannya atau sebelumnya. Semua itu tercantum dalam
karyanya. Dengan demikian, karya sastra tidak terlepas sari kondisi sosial
budayanya dan tidak terlepas dari hubungan kesejarahan sastranya.
Sebuah karya sastra, baik puisi maupun prosa
mempunyai hubungan sejarah antara karya sezaman, yang mendahuluinya atau yang
kemudian. Hubungan sejarah ini baik berupa persamaan atau pertentangan. Dengan
hal demikian ini, sebaiknya membicarakan karya sastra itu dalam hubungannya
dengan karya sezaman, sebelum atau sesudahnya. (Pradopo, 2003 : 167).
Prinsip Intertekstual yaitu karya sastra baru bermakna penuh dalam
hubungannya dengan karya sastra lain, baik dalam hal persamaannya maupun
pertentangannya.Kajian sastra perbandingan, pada akhirnya harus masuk ke dalam
wilayah hipogram. Hipogram adalah modal utama dalam sastra yang akan melahirkan
karya berikutnya. (Riffaterre,1978:23). Jadi, hipogram adalah karya sastra yang
menjadi latar penciptaan karya lain.Menurut Julia Kristeva, tiap teks merupakan
mozaik kutipan-kutipan dan merupakan penyerapan serta transformasi teks-teks
lain.Maksudnya, tiap teks itu mengambil hal-hal yang bagus dari teks lain,
berdasarkan tanggapannya dan diolahnya kembali dalam karyanya.
Sejalan dengan pendapat diatas, menurut Kristeva (Culler,
1977), setiap teks adalah mosaik kutipan-kutipan dan merupakan penyerapan dan
transformasi teks-teks lain. Dengan kata lain, setiap teks dari suatu karya
sastra biasanya mengambil bentuk, intisari atau pokok-pokok yang baik dari teks
lain dengan berlandaskan persepsi yang diolah kembali oleh pengarangnya.
Pada tulisan ini akan dibahas intertekstualitas
antara tokoh Ikal dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan tokoh Alif
dalam novel Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi dari segi pendidikan. Baik tokoh Ikal
dalam Laskar Pelangi maupun tokoh Alif dalam Ranah 3 Warna sama-sama merupakan
tokoh laki-laki yang terjebak dalam keterbatasan ekonomi, jeratan hidup, budaya
serta tuntutan profesi yang selalu membawa mereka dalam permasalahan-permasalahan
yang tak jarang memaksa untuk meneteskan air mata, mengurai senyum, serta
membenamkan harga diri dalam suatu kekecewaan. Ikal dalam Laskar Pelangi adalah
sebagai murid SD Muhamadiyah Belitung, sedangkan Alif dalam Ranah 3
Warna adalah sebagai murid Pondok Pesantren.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan sebagai berikut.
1.
Tema novel
2.
Penentuan dan
teks dan transformasi dari novel Laskar pelangi karya Andrea Hirata dan novel
Ranah 3 Warna karya A. Fuadi
3.
Persamaan dan
perbedaan yang terdapat di dalam novel Laskar pelangi karya Andrea Hirata
dengan novel Ranah 3 Warna karya A. Fuadi
4.
Konflik yang
terjadi pada novel Laskar pelangi karya Andrea Hirata dan novel Ranah 3 Warna
karya A. Fuadi
5.
Pengaruh
novel Laskar pelangi karya Andrea Hirata terhadap novel Ranah 3 Warna karya A.
Fuadi
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pemaparan di atas kami akan
membatasinya agar terfokus pada kajian Intertekstual, diantaranya:
1.
Menemukan
hipogram dan teks transformasi novel Laskar pelangi karya Andrea Hirata dan
novel Ranah 3 Warna karya A. Fuadi
2.
Mencari
persamaan dan perbedaan yang terdapat di dalam novel Laskar pelangi karya
Andrea Hirata dan novel Ranah 3 Warna karya A. Fuadi
3.
Mencari
sejauh mana pengaruh novel Laskar pelangi karya Andrea Hirata dan novel Ranah 3
Warna karya A. Fuadi
D. Rumusan masalah
1.
Manakah yang
menjadi hipogram dan teks transformasi dalam novel Laskar pelangi karya Andrea
Hirata dan novel Ranah 3 Warna karya A. Fuadi
2.
Apa persamaan
dan perbedaan yang terdapat dalam novel Laskar pelangi karya Andrea Hirata dan
novel Ranah 3 Warna karya A. Fuadi
3.
Bagaimana
pengaruh novel Laskar pelangi karya Andrea Hirata dan novel Ranah 3 Warna karya
A. Fuadi
KAJIAN
TEORI
Pendekatan Intertekstual
Riffatere (Teew, 1991)Secara luas interteks
diartikan sebagai jaringan hubungan antara satu teks dengan teks yang lain.
Lebih dari itu, teks itu sendiri secara etimologis (textus, bahasa latin)
berarti tenunan, anyaman, penggabungan, susunan, dan jalinan. Produksi makna
terjadi dalam interteks yaitu melalui proses proposisi, permutasi, dan
transformasi. Penelitian dilakukan dengan cara mencari hubungan-hubungan
bermakna diantara dua teks atau lebih. Teks-teks yang dikerangkakan sebagai
interteks tidak terbatas sebagai persamaan genre, interteks memberikan
kemungkinan yang seluas-luasnya bagi peneliti untuk menemukan hypogram.
Interteks dapat dilakukan antara novel dengan novel, novel dengan puisi, novel
dengan mitos. Hubungan yang dimaksudkan tidak semata-mata sebagai persamaan,
melainkan juga sebaliknya pertentangan, baik sebagai parodi maupun negasi.
(Ratna, 2004 : 173)
Mengenai keberadaan suatu hypogram dalam
interteks, selanjutnya Riffaterre (dalam Ratna, 2004:222) mendifinisikan hipogram
sebagai struktur prateks, generator teks puitika lebih lanjut. Hipogram sebagai
unsur cerita (baik berupa ide, kalimat, ungkapan, peristiwa dan lain-lain) yang
terdapat dalam suatu teks sastra pendahulu yang kemudian teks sastra yang
dipengaruhinya.
Interteks berdasarkan pada asumsi kritis. Asumsi
tersebut yakni:
1. konsep interteks menuntut peneliti untuk
memahami teks tak hanya sebagai isi, melainkan aspek perbedaan sejarah teks,
2. teks tak hanya struktur yang ada, tetapi satu
sama lain juga saling memburu, sehingga terjadi perulangan atau transformasi
teks,
3. ketidakhadiran struktur teks dalam rentang teks
yang lain namun hadir juga dalam teks tertentu yang ditentukan oleh proses
waktu,
4. bentuk kehadiran struktur teks merupakan
rentangan dari yang eksplisit sampai implicit,
5. hubungan teks satu dengan teks yang lain boleh
dalam rentang waktu lama, hubungan tersebut dapat secara abstrak dan juga
sering terdapat penghilangan-penghilangan bagian tertentu,
6. pengaruh mediasi dalam interteks sering
berpengaruh terhadap penghilangan gaya maupun norma-norma sastra,
7. dalam melakukan identifikasi interteks
diperlukan proses interpretasi, dan
8. analisis interteks berbeda dengan melakukan
kritik, melainkan lebih terfokus pada pengaruh.
Untuk
mengungkap adanya hubungan interteks dalam penelitian ini diasumsikan pada
resepsi aktif pengarang dan resepsi pembaca sebagai pengkaji (penulis).
Pengkaji pada dasarnya adalah juga pembaca yang dengan bekal ilmu pengetahuan
dan pengalamannya berada dalam rangkaian pembacaan yang terakhir. Dengan
demikian, latar belakang pengetahuan dan pengalaman pembaca akan memengaruhi
makna yang diungkapkannya.
Setiap
bagian dan unsur memainkan peranan yang hakiki, sebaliknya unsur dan bagian
mendapat makna yang seluruhnya dari makna keseluruhan teks. Sebelum analisis
intertekstual, kedua karya tersebut dianalisis secara struktural terlebih
dahulu. Pengertian struktural adalah sebuah karya sastra merupakan keseluruhan,
kesatuan makna yang bulat, mempunyai koherensi intrinsik dalam keseluruhan.
PEMBAHASAN
Sinopsis
Novel Ranah 3 Warna KaryaAhmad Fuadi
Novel
Ranah 3 Warna memulai kisahnya dengan perjuangan Alif menempuh ujian persamaan,
dan dengan apik serta mendatangkan dercak kagum. Sejak perjuangan Alif
mengikuti ujian persamaan, mantera "man Jadda Wajada" yang selalu
menjadi andalan semangatnya. Kata-kata itu menjadikan sebuah nilai tambah
ketika akhirnya Alif berhasil menembus Universitas Padjadjaran.
Kehilangan
salah seorang yang dikasihinya menjadi klimaks awal dalam novel ini. Alif
berusaha bangkit dan mendapatkan mantra "Man Shabara Zhafira".
Kata-kata yang didengarnya pertama kali dari Kiai Rais, gurunya di Pondok
Pesantren Madani. Perkenalan Alif dengan Bang Togar Parangin-angin, yang
merupakan seniornya di majalah kampus adalah sebuah "warna" yang
menarik dalam novel ini. Lewat sosok pemuda Batak ini, Alif mulai membuka
wawasannya tentang dunia tulis menulis. Ditempa secara "ekstrem" oleh
seniornya itu membuat Alif tidak kecil hati.
Benua
Amerika, menjadi langkahnya untuk mulai berpetualang, walaupun ia harus terima
bahwa keinginannya untuk memperlancar bahasa Inggris terbentur dengan budaya di
tempatnya ditempatkan yang tidak berbahasa Inggris. Quebec, daerah kecil tempat
Alif ditempatkan selama kurang lebih enam bulan.
Pada
akhir cerita Pulang kampung" menjadi jkisah terakhir perjalanan Alif. Ia
kembali berjumpa dengan kawannya Ferdinan danMado. 11 tahun menjadi cerita yang
tak utuh dan secara tiba-tiba Alif sudah memiliki seorang istri.
Sinopsis novel Laskar Pelangi karya
Andrea Hirata
Sekumpulan anak menamai
dirinya sebagai anggota Laskar pelangi. Anak
orang-orang ‘kecil’ ini mencoba memperbaiki masa depan dengan menempuh
pendidikan dasar dan menengah di sebuah lembaga pendidikan yang puritan. SD
Muhammadiyah. Kesulitan terus menerus membayangi sekolah kampung itu. Sekolah yang
dibangun atas jiwa ikhlas dan kepeloporan dua orang guru, seorang kepala
sekolah yang sudah tua, Bapak Harfan Efendy Noor dan ibu guru muda, Ibu
Muslimah Hafsari, yang juga sangat miskin.
Sekolah
yang dihidupi lewat uluran tangan para donatur di komunitas marjinal itu begitu
miskin. Walau demikian demikian
keajaiban seakan terjadi setiap hari di sekolah yang dari jauh tampak seperti
bangunan yang akan roboh. Pak Harfan dan Bu Mus juga mengajarkan cinta sesama dan mereka amat
menyayangi kesebelas muridnya. Kedua guru miskin itu memberi julukan kesebelas
murid itu sebagai para Laskar Pelangi.
Keajaiban
terjadi ketika sekolah Muhamaddiyah, dipimpin oleh salah satu laskar pelangi
mampu menjuarai karnaval mengalahkan sekolah PN dan keajaiban mencapai
puncaknya ketika tiga orang anak anggota laskar pelangi (Ikal, Lintang, dan
Sahara) berhasil menjuarai lomba cerdas tangkas mengalahkan sekolah-sekolah PN
dan sekolah-sekolah negeri. Suatu prestasi yang puluhan tahun selalu digondol
sekolah-sekolah PN.
Kejadian
yang paling menyedihkan melanda sekolah Muhamaddiyah ketika Lintang, siswa
paling jenius anggota
laskar pelangi itu harus berhenti sekolah. Ia harus berhenti karena ia anak laki-laki tertua
yang harus menghidupi keluarga sebab ketika itu ayahnya meninggal dunia. Namun pada akhirnya kedua
guru itu bisa berbangga karena diantara sebelas orang anggota laskar pelangi
ada yang menjadi wakil rakyat, ada yang menjadi research and development
manager di salah satu perusahaan multi nasional.
A. Penentuan hipogram
dan teks transformasi antara novel Ranah 3 Warna karya A. Fuandi dengan novel
Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
Novel Laskar Pelangi
adalah hipogram dari novel Ranah 3 Warna karena novel Laskar Pelangi lebih
dahulu diterbitkan yaitu pada tahun2005, sedangkan novel Ranah 3 Warna baru
terbit pada tahun 2011. Amanat, konflik serta tema novel Ranah 3 Warna serupa
dengan novel Laskar Pelangi.
B. Persamaan dan
perbedaan latar belakang tokoh utama
1.
Tokoh utama Alif pada novel Ranah 3 Warna
“...aku bulatkan tekad, aku bulatkan doa:
aku akan lulus ujian persamaan SMA dan
berperang menaklukkan UMPTN.” (hal 9)
“Pintu kamar pun
aku kunci dan sudah berhari-hari aku mengurung diri, hanya ditemani bukit-nukit
buku.” (hal 15).
2.Tokoh Ikal pada novel Laskar Pelangi
"Aku tak
kan kembali pulang gara-gara buaya bodoh ini. Tak ada kata bolos dalam kamusku,"
(hal 88)
“Aku belajar
keras sepanjang malam.."”(hal 122)
Pada
kutipan kedua novel diatas jelaslah kedua tokoh utama memiliki sifat yang sama.
Alif memiliki sifat yang tak mudah putus asa dan gigih dalam hal cita-citanya
dalam pendidikan begitu juga dengan Ikal. Hal tersebut dimungkinkan pula karena
kedua tokoh utama merupakan laki-laki yang mempunyai latar belakang keluarga
yang sederhana.
"Ayah telah
melego bebeknya, harta paling berharganya, demi membiayai kuliah anak
bujangnya." (hal 39)
Pada kutipan novel Ranah
3 Warna diatas disebutkan dengan jelas bahwa untuk membiayai kuliah Alif sang
ayah terpaksa harus menjual motor kesayangannya, sedangkan pada novel Laskar
Pelangi tokoh utama menyebutkan perekonomian keluarga dengan sangat jelas.
"Ayahku, contohnya, hanya hanya
pegawai rendahan di PN Timah. Beliau bekerja selama 25 tahun mencedok tailing,
yaitu material buangan dalam anstalasi pencucian timah yang disebut
wasserij." (hal 67)
Dari pernyataan tersebut
tentulah kita dapat memahami bahwa Ikal memiliki latar perekonomian yang
sederhana.
Dengan
persamaan penghasilan orang tua dari tokoh utama maka pendidikan yang ditempuh
tak jauh berbeda antara Alif dan Ikal. Seperti dijelaskan pada kutipan berikut:
"Ayah mungkin yang paling tahu
perasaan yang aku simpan. Setahun lalu, beliaulah yang datang jauh-jauh dari
Maninjau menemuiku di Ponorogo, hanya untuk menjinakkan hatiku ketika aku ingin
sekali keluar dari Pondok Madani atau PM."
(hal 5) . Kutipan
novel Ranah 3 Warna.
Sejalan
dengan tokoh Alif, Ikal pun juga bersekolah di lingkungan yang agamis yaitu
sekolah SD Muhammadiyah.
"Anak-anak mereka dianggap
memiliki karakter yang mudah disesatkan iblis sehingga
sejak usia muda harus mendapat pendadaran Islam yang tangguh" (hal 4)
Dalam perjalanan hidupnya Alif begitu gigih dan sabar
dalam menghadapi konflik hidupnya.
“Man jadda wajada! Mantra ini menjadi
motivasiku kalau sedang kehilangan semangat."
(hal 12)
"One down, one more to go.
Pertarungan yang lebih ketat telah di depan mata"(
hal 14)
Pada novel Laskar Pelangi dan Ranah
3 warna memiliki persamaan yang mencolok yaitu kelompok atau sekumpulan anak
muda. Jika pada Ranah 3 Warna terdiri dari 6 orang yang diberi nama Sahibul
Menara.
Sahibul
Menara adalah 6 sekawan yang menjadi tokoh sentral di novel sebelumnya, Negeri 5 Menara. Mereka adalah
Alif, Raja, Atang, Said, Dulmajid,
dan Baso." (hal 32)
Sedangkan pada Laskar Pelangi
terdiri dari 10 anak muda yang diantaranya Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong,
Syahdan, Kucai, Borek, Trapani dan
Harun.
Jika pada novel Laskar Pelangi tokoh
utama jatuh pada wanita yang bernama A Ling yang dibuktikan dari surat (
halaman 281) sedangkan pada Ranah 3 Warna tokoh Alif jatuh cinta pada Raisa.
Keunikan pada novel Ranah 3 Warna
dan Laskar pelangi yakni adanya persamaan semboyan VINI, VIDI, VICI yang artinya
aku datang, aku lihat, aku menang. Jika pada novel Laskar Pelangi
"Jumlahnya
ratusan dan menggunakan seragam khusus dengan tulisan mencolok di punggungnya: VINI, VIDI, VICI..." (hal 365)
Maka dalam novel Ranah 3 Warna.
"
Mereka benar-benar mengamalkan kata-kata Julius Caesar, veni vidi vici..."
(hal 24)
C. Pengaruh
Novel “Sang Guru” Terhadap Novel “Laskar Pelangi”
Kesamaan watak yang terbagun dari
latar belakang kehidupan tokoh utama sekiranya memang begitu banyak
mempengaruhi proses dan cara menanggapi konflik yang dihadapi. Pengaruh
novel “Laskar Pelangi” terhadap novel “Ranah 3 Warna" yaitu pada
pengangkatan tema pendidikan yang ditinjau dari segi siswa/murid yang memiliki
jiwa gigih dalam meraih cita-citanya. Keduanya meneliti dan menghubungkan
antara sastra dan pendidikan, dengan menjurus pada persoalan disekitar
perkembangan sistem pendidikan di Indonesia melalui kacamata kehidupan seorang siswa.
Pendidikan bukanlah tempat dimana seseorang menuntut ilmu, namun bagaimana
menjalaninya. Secara signifikan, masalah yang paling menonjol yang paling
dibicarakan dalam kedua novel adalah tema pendidikan di Indonesia, dan kedua
penulis tertarik untuk melihat masalah tersebut melalui persoalan kenyataan
pasang surut pendidikan di Indonesia dan kesejahteraan guru yang masih
terabaikan. Penokohan yang diciptakan kedua penulis agaknya lebih menyoroti
dari sudut pandang yang saman. Ikal mengambarkan seorang siswa yang mengenyam
pendidikan di sekolah agamis yang sederhana yaitu di sekolah Muhammadiyah.
Sedangkan Alif fikri mengenyam pendidikan di Pondok Madani.
Andrea hirata datang dan menawarkan
sebuah karya (novel) yang ia tulis dengan tema pendidikan tentu saja, serta
gaya yang sama sekali berbeda dan perspektif semua orang secara umum tentang
pendidikan gairah baru pun kembali bangkit. Ternyata, pendidikan yang kita
kenal selama ini, tidak seseram yang ada dibayangan kita tiap kali mendengar
kata itu. Andrea Hirata berangkat dari kenangan masa kecilnya sendiri dibangka
belitung, ia melibatkan 10 orang anak nakal yang sungguh-sungguh adalah
temanya, membentuk apa yang mereka namai sebagai “Laskar Pelangi” dan berani
menunjukkan pada kita betapa masih ada semangat untuk meraup pendidikan dan
menuntut ilmu malah dari anak-anak yang duduk dibangku sekolah paling miskin di
Belitung.
Hal diatas dapat kita perbandingkan
dengan novel Ranah 3 Warna, meskipun sama-sama terletak didaerah terpencil,
pada novel ini sekolah yang diciptakan penulis tidak mempunyai cerita yang sama.
Nampaknya Ahmad Fuadi ingin
memberikan sebuah tanggapan terhadap novel yang lebih dulu lahir yaitu “Laskar
Pelangi”. Ahmad Fuadi mengembangkan peristiwa dari novel sebelumnya,
permasalahan yang dihadapi lebih kompleks perjuangan seorang Siswa untuk menggapai
cita-citanya dan segala problema anak muda diantaranya masalah percintaan. Permasalahan
perekonomian pun mengakar pada permasalahan-permasalahan yang lain lebih
kompleks, tokoh Alif hadir sebagai siswa yang tegar dan berusaha untuk tetap
bersekolah dan ilmu yang didapatkanya tidak akan pernah sia-sia.
PENUTUP
Kesimpulan
Novel
Laskar Pelangi adalah hipogram dari novel Ranah 3 Warna karena novel Laskar
Pelangi lebih dahulu diterbitkan yaitu pada tahun2005, sedangkan novel Ranah 3
Warna baru terbit pada tahun 2011.
Terdapat
beberapa persamaan dan perbedaan pada novel Laskar pelangi karya Andrea Hirata
dan Ranah 3 Warna karya Ahmad Fuadi. Persamaan yang mencolok yaitu sama-sama menceritakan sekelompok anak
muda yang memiliki nama Sahibul Menara
(pada novel Ranah 3 Warna) dan Laskar Pelangi (pada novel Laskar Pelangi).
Pengaruh yang terjadi pada novel
Ranah 3 Warna tampak sebuah tanggapan terhadap novel yang lebih dulu
lahir yaitu “Laskar Pelangi”. Ahmad Fuadi mengembangkan peristiwa dari novel
sebelumnya, permasalahan yang dihadapi lebih kompleks perjuangan seorang Siswa
untuk menggapai cita-citanya dan segala problema anak muda diantaranya masalah
percintaan.
DAFTAR PUSTAKA
Culler, Jonathan. 1977. Structuralist Poetics, Structuralism,
Linguistics, and the Study of
Literature. London: Routledge & Kegan Paul.
Fuadi, Ahmad. 2011. Ranah 3 Warna. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Yogyakarta: Bentang.
Prodopo, Rachmat Djoko. 2003. Beberapa Teori
Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Riffaterre. Michael. 1978. Semiotic of Poetry.
London: Metheun & Co. Ltd. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sands Casino
BalasHapusLas Vegas Sands casino. Located off Interstate 15 at the 제왕 카지노 southern end of the Las Vegas Strip, 샌즈카지노 Sands Casino is a modern and welcoming casino offering a myriad of 인카지노 gaming How does Sands Casino fare?How popular is Sands Casino?